justaboutsecret

BiNusian weblog

Boleh bermimpi, tapi batasi Mimpi

May17

Mimpi ataupun impian yang berlebihan seringkali berakhir dengan rasa sakit hati. Kita ingin memiliki sesuatu, bila tak dapat memilikinya kita akan bersedih. Ingin punya mobil, belum kesampaian, melihat teman lain sudah memiliki, kita ingin memilikinya. Ingin punya pacar, kita lihat pasangan orang berpacaran lewat bermesraan, kita merasa iri, saat melihat gadis/ lelaki yang terlihat cantik/ tampan, kita ingin memiliki, namun ketika gagal, kita terpuruk dalam rasa sedih yang mendalam. Kerapkali kita tak dapat menahan dan membatasi impian kita, dan kerapkali pula berakhir dengan rasa sakit hati.

Untuk menghindari perasaan tak karuan akibat tak dapat mencapai impian, kita mesti dapat membatasi keinginan kita. Cara yang paling mudah yang dapat kita lakukan adalah menganggap apa yang kita punya saat ini adalah yang terbaik untuk kita saat ini. Kita punya kesempatan untuk berkuliah di universitas ini, baik kita inginkan maupun bukan keinginan kita, kita harus bersyukur karena kita lebih beruntung dibandingkan teman-teman yang kurang beruntung yang tak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah kita dapat mensyukuri apa yang telah kita punya saat ini, kita perlu juga untuk menanamkan dalam hati, bahwa saya pasti bisa mendapatkan apa yang saya impikan di suatu hari, sehingga tidak memperkecil harapan kita untuk berusaha meraih impian. Misalnya, bagi yang masih jomblo, ingatlah bahwa suatu hari kamu akan mendapatkan pasangan hidup yang merupakan jodoh terbaik untukmu, bersabarlah dan tetap berusaha. Dalam berusaha pun kita tidak boleh terlalu berharap. Misalnya, kita mengikuti sebuah kompetisi, dan dalam usaha kita itu, kita terlalu berharap untuk memenangkan kompetisi itu, perasaan terlalu berharap ini akan menghancurkan kita saat keinginan itu belum dapat tercapai. Kebanyakan orang yang kalah, pasti akan berpikir semua usahanya sia-sia, tak berguna, tak berarti. Sehingga rasa kecewa ini pula yang membuatnya terhenti sampai di situ. Padahal bila ia tak terlalu berharap, namun menganggap setiap proses adalah tahapan yang harus dilaluinya untuk mencapai apa yang diimpikan, tak menutup kemungkinan ia akan mencapainya di suatu saat kelak. Namun rasa bersedih yang mendalam cenderung menutup matanya terhadap berbagai peluang lainnya yang masih terbuka lebar.

Selain kasus demikian, ada pula orang yang memiliki terlalu banyak impian. Ia terlalu mengejar semua impiannya. Saat satu impian gagal diraihnya dari beberapa impian yang telah berhasil di raihnya, akan membuat mentalnya menjadi lebih kerdil. Ia akan terlarut dalam rasa kekecewaan. Padahal ia hanya kehilangan 1 di antara banyak impian yang sudah berhasil di raihnya. Memang sifat manusia yang tak pernah puas atas apa yang telah diraihnya. Namun, bukanlah sebuah pembelaan bahwa setiap mimpi harus dikejar habis-habisan untuk dapat mendapatkan semuanya.

Ada pula yang berusaha mengejar semua yang dia inginkan namun dia tak sanggup karena fokus yang terbagi, sehingga tak satupun impiannya berhasil ia capai. Pada kasus ini, kegagalan besar yang diraihnya sungguh sangat menyakitkan. Namun, bila diperhatikan, kegagalan besar ini adalah satu bakal kesuksesan besar yang dapat diraihnya bila dia dapat merefleksikan apa yang dialaminya dan dapat menjadikannya pengalaman hidup yang berharga.

Dari berbagai kasus di atas, agar impian kita tak pernah berakhir dengan rasa sedih yang mendalam, maka berusahalah untuk dapat melihat ke dalam mimpi itu dan mencari tahu peluangnya, serta dapat membatasi mimpi dan dapat mengetahui apakah mimpi itu masih bisa kita kejar, atau kita harus bersabar menunggu kesempatan lainnya datang.

posted under Column On My Heart

Email will not be published

Website example

Your Comment: