Menambah cerita di awal tahun baru ini, saya punya sebuah cerita yang mungkin tergolong baru, tapi bisa dikatakan juga, sudah tidak terlalu baru. Karena ini kali kedua saya menulis kembali di blog ini di tahun 2010 ini, maka seharusnya cerita ini masih hangat alias baru “di sini.”

Nah, ceritanya tentang seorang teman perempuan dari seorang cowo. Semula si cowo sepertinya dekat dengan sang teman perempuannya, tapi dia juga tidak pernah mengerti akan apa arti kedekatan itu. Namun seiring berjalannya waktu, sang teman perempuan merasakan suka terhadap si cowo. Apa  yang dia lakukan? Dia masih diam saja, memendam sendiri, sotoy sendiri. Tapi apa yang terakhir terjadi? Dia tak tahan lagi dengan semua yang terjadi, terjebak kondisi dan waktu. Lalu karena beban yang sudah sama-sama berat, ia pun menyatakan perasaannya ke sang cowo. Tapi, apa yang dijawab si cowo?

Si cowo yang masih sibuk dengan kegiatan dan jadwalnya yang padat, terheran-heran. Hanya dengan menatap pada hari-hari yang telah berlalu, memang mungkin ada rasa suka itu. Tapi apa yang sudah dilakukan si cewe yang bisa meyakinkan si cowo?

Tak ada. Setiap bertemu, nyaris diam tanpa kata. Dan akhirnya, si cowo pun bingung, dan melarutkannya dalam waktu. Perputaran waktu yang sangat cepat. Hingga tertinggallah kisah2 yang tak berujung.