Sahabat hati, tipuan mimpi

Kau ada dan bersembunyi

Tapi selalu mengintai

Dari tempat kau berdiri

Sahabat hati, sajak mimpi

Kau berdiam sambil berlari

Jutaan dimensi kau teliti

Dari mata idaman hati

Sang pujangga berkulit duri

Merubah diri di senja hari

Tak menentu kaburkan mimpi

Beri satu titik di unit hari

Bekaskan noda tak terpeniti

Tanam dalam lubang hati

Hatiku selalu merasakanmu

Diam tanpamu bagai bius bagiku

Tapi di saat yang sama kulihat dirimu

Tak begitu, memudarkanku

Saat mentari datang dan berpijar di hatimu

yang ada bukan diriku tapi yang lain

Di sana bagai kehidupan yang tak menentu

dan ku hidup di tempat palsu

Apa salah hati yang tak menau

Kau beri lampu dan redup kilaumu

Saat menatap kilau kau bak mutiara

Namun kutertipu bacaan pena